Saturday, November 24, 2007

Pledoi Sang Benalu

Tentang waktu yang terbuang itu dan harapan yang kehilangan kontrol dirinya. May, aku harus pulang. aku lelah memelihara waktu dalam genggamanku yang membatu. aku ingin...ah, segera kutepiskan sebab untuk ingin pun tentu membutuhkan modal yang tak sedikit. Apa yang bisa dilakukan oleh orang se nista diriku ini.


Seperti kaubilang May, lelaki menghargai dirinya dengan kesetiaan, meski bagiku kedengaran berlebihan apabila kesetiaan pada bayangbayang itu mengalahkan realitas yang sesungguhnya bisa kita maknai lebih.

Sesiang tadi aku berbincang dengan seorang kawan lama tentang banyak hal. tentang Pajajaran dan Majapahit yang terlibat konflik dimasa silam namun imbasnya begitu mencekam sampai detik ini. Untung di pulau jawa ini ada wilayah yang bernama Jateng dan DIY (dimana harmoni bersemayam). Apa jadinya apabila Jabar berbatasan langsung dengan Jatim? Sebuah perang yang tak kunjung usai.

Ah, pastilah kau mengiraku tengah mengigau kacau, lantaran semalam waktu begitu sempit bagi kita untuk menuntaskan segala perbincangan. dan kurasa tak harus tuntas, biarkan saja menggantung dan kelak bila kita mulai tersadar dari buai impian, akan kita dapati secarik kertas buram bertuliskan : tak ada yang diciptakan untuk menjadi siasia, semoga saja.

Tawaran demi tawaran berseliweran didepan mata, mengusikku serupa nyamuk yang mengerubungi putih gigimu...sebuah metafora yang kacau. Tapi biar saja, apa sich yang nggak kacau dari seorang nista seperti diriku.

Ssst...kubilangi sebuah rahasia, sesungguhnya julukan yang tepat buatku adalah nista itu sendiri, karena saat kau baca berulang, akan kau temukan keajaiban bunyi yang sama seperti yang kau temukan dalam HANTU dan TUHAN. Hantukah aku? Yang pasti bukan Tuhanlah...nggak enak ama tuhan beneran yang asyik nongkrong di Arsy sono sambil melirikku dan manggutmanggut penuh kebanggaan.

Kenapa DIA menciptakan makhluk serupa diriku? ntahlah...kurasa bukan iseng belaka. aku tak percaya kalo diriku adalah hasil keisengan Tuhan dalam menyelenggarakan dunia. Pasti ada maksudnya meski banyak dari kita belum tau.

Dan di solo, di solo...tempat tinggalku y.a.d... kawankawan mendekapku dalam kehangatan yang menakjubkan. Jadi tiada salah jika daku memilih solo sebagai hometown dan meninggalkan jogja yang sok istimewa itu.Satusatunya alasan kuatku untuk meninggalkan semuanya adalah, agar aku tak harus menjadi benalu dikotaku sendiri. Mungkin aku masih manusia yang menolak untuk dianggap dirinya sebagai parasit!!!

di sini, aku menemukan sekeping cinta yang luar biasa...

No comments: