Friday, September 13, 2013

AL Waktu

Tiga ratus enam puluh lima hari. Atau sekitar delapan ribu tujuh ratus enam puluh jam, bila kita sepakat bahwa satu hari itu ada 24 jam sebagaimana konvensi telah mengajari kita. Meski sesungguhnya siapa yang tau persis mengenai durasi waktu? Karena sejak kita lahir dan sampai sekarang saat ku tulis ini, aku belum pernah sekalipun ketemu dengan yang namanya pukul 24.00. Kenapa bisa begitu? Lantaran begitu waktu beranjak meninggalkan pukul 23.59, menit yang muncul kemudian bukanlah pukul 24.00 melainkan pukul 00.00, artinya dalam sehari sesungguhnya tidak ada 24 jam. Inilah relativitas waktu yang tak terbantahkan.

Sunday, June 12, 2011

Demam


Banyak yang bertanya, kenapa blog ini jadi sepi lantaran lebih sering ditinggal “tuan rumah”nya yang ternyata lagi asyik menderita demam Facebook. Facebook sebagaimana jejaring sosial via cyber lainnya seperti Friendster dan sejenisnya memang tengah menjadi kecenderungan di hampir semua kalangan pengguna internet

Tuesday, July 20, 2010

40 tahun road to be a man (katanya)

Pengen tau apa kata teman-teman tentang Catur Stanis di milad day nya yang ke 40 alias harlah panca windunya?

Monday, April 27, 2009

sekadar mencatat

Karma tertegun beberapa kejap. Buliran keringat sebesar jagung menetes disesela dahinya yang berkerut bimbang. Sementara matanya nanar menatap rajanya yang tak lagi mampu bergerak kemana-mana. Seolah tegak berdiri ditengah kumparan ragu dalam balutan cemas yang membatu. Maju selangkah saja, tentu akan menjadi bulan-bulanan kaki kuda lawannya. Kalaupun toh ada sejumput kenekatan untuk beringsut kesamping kiri, benteng kokoh itu akan segera meruntuhkan kewibawaannya menjadi berkeping-keping. Mundur, jelas bukan pilihan bijaksana dan jauh dari pengertian untuk disebut sebagai cerdas karena ada dua gajah yang siap membetot dan membanting tanpa ampun dengan belalainya.

Friday, December 12, 2008

Nonton Film Dokumenter

Menyaksikan pembukaan Festival Film Dokumenter #7 2008 bersama Komunitas Dokumenter di Gedung Sosietet Taman Budaya Yogyakarta, sabtu malam 6 Desember 2008 yang baru lewat aku menikmati suguhan film pembuka yang bertajuk Operation Homecoming: Writing the Wartime Experience besutan Richard Robbins yang berdurasi sekitar 81 menit. Sebuah film hasil Pendanaan Pemerintah Amerika Serikat dalam bidang kesenian (The US National Endowment for the Arts) yang mengirimkan penulis berpengalaman ke Afganistan dan Irak untuk memberi lokakarya tentang penulisan kepada sejumlah tentara Amerika. Maka jadilah film dokumenter karya Richard Robbins ini bertabur puisi, cerita fiksi, surat, buku harian serta riwayat hidup disamping tentunya juga wawancara dengan tentara Amerika yang mengungkapkan pandangan pribadi mereka mengenai perang. Tak ketinggalan para veteran yang ikutan nostalgia serta nukilan karya para penulis serta filsuf menjadikan film ini lebih bermakna luas daripada sekadar film perang.

Friday, September 26, 2008

Risalah Risau (edisi lanjutan)

Pelajaran Moral Dari Komik1)
Ada yang menarik setelah aku nonton X MEN 3, The Final Stand. Sesuatu yang kudapatkan dari film yang diangkat dari komik terbitan Marvel ini ialah, betapa dimensi cinta menjadi Nampak begitu luar biasa. Kekuatan Cinta, aku membahasakannya demikian, ternyata mampu mengontrol ketidakseimbangan emosi pada diri Jean (Mutant dengan kekuatan tingkat 5, tertinggi di komunitasnya bahkan melampaui Charles Xavier maupun Eric Sang Magneto). Kenapa Jean jadi Nampak istimewa,

Risalah Risau

Sekadar Catatan Tentang Temuan :
Malam yang ganjil usai berbuka puasa aku menemukan tulisantulisan lamaku yang dulu sempat nongkrong di blog Friendster seputar tahun 2007an atau 2007-2006 barangkali, entahlah. Aku senantiasa gagap mengingat tahuntahun lewat serta sering pula lupa mencatat. Ucapan terimakasih tentunya layak kusampaikan kepada Indrian Koto yang telah menyimpannya di komputer hingga bisa kupindai kembali serta kuhadirkan lagi lewat Blogspot ini.
Sekali lagi ini tulisan lama semoga masih layak di baca, terutama bagi yang belum sempat membacanya di Friendster, bagi yang sudah pernah itungitung semacam nostalgia, pendek kata selamat menikmati saja.

Friday, June 20, 2008

DAGING DALAM KALENG (Retyped edition)




DAGING DALAM KALENG
(Sebuah Salah Paham)
KARYA SAMUEL BECKETT
ALIHBAHASA :MAX ARIFIN
Di ketik kembali oleh Catur Stanis

Dramatic Personae;
1. Stanis, Lelaki buta penggesek biola
2. Antok Agusta, Lelaki lumpuh berkursi roda


Di sudut sebuah jalan.Runtuhan bangunan.
Stanis, buta, duduk di atas bangku dingklik, menggesek biola tuanya. Di sampingnya ada sebuah peti setengah terbuka dan di atas peti ini ada sejenis mangkok.
Dia berhenti menggesek biolanya, memandang ke kanan, mendengar.-

Pause.-


1.Stanis. : Sedekahlah untuk orang tua melarat; sedekahlah untuk orang tua melarat.

Thursday, June 12, 2008

Angkatan 88

Sebelas Juni...membawa ingatanku terbang ke satu peristiwa di masa silam. Saat itu tahun 1983. Masih SD aku, atau SMP? Ah, tak penting benar. Aku selalu lupa mencatat biografi ku sendiri yang berhubungan dengan sekolah maupun sekolahan. Seperti umumnya warga negara disebuah negeri yang konon meletakkan Pancasila sebagai dasar bagi negaranya, maka pendidikan (mestinya) menjadi prioritas perhatian pemerintah disamping prioritas-prioritas yang lain.

Friday, June 6, 2008

TERPENJARA

Joint Film Productions pasca gempa menggandengku untuk sebuah project nekad bikin film dengan budget minimal. Karena aku percaya, idealisme kawankawan muda ini mesti disalurkan maka akupun menyanggupinya.

Wednesday, May 14, 2008

Tunggu Tanggal Mainnya

Lupakan perseteruan yang hampir menjadi abadi antara dua orang yang tengah memperebutkan gelar puncak kedahsyatan seni peran (Robert De Niro VS Al Pacino)

Yang anda saksikan dibawah ini, adalah pertemuan yang bakal dinantikan publik di panggung drama maupun layar sinema kita.

Friday, April 11, 2008

Angie yang telah pergi...

Dulu selagi SMA aku punya teman cowok yang begitu tergilagila pada cewek yang bernama Anggiasari. Diapun sering melantunkan lagu Rolling Stones ini untuk meredakan kegelisahan emosionalnya. Saat itu karena sering mendengarnya, akupun jadi ikutan menyukai lagu ini.

Thursday, April 10, 2008

MataMu Makin Ungu Kurasa...



Kembali dari perjalanan yang tak jelas. Putarputar Jogja dengan Trans Jogja yang adem dan anti tembakau itu. Selalu saja kutemukan sesuatu yang baru, seperti sore itu. Saat aku bertemu dengan dua ABG dari Semarang yang konon mau pulang namun kehabisan ongkos. Sekalipun aku bukan orang yang kayakaya banget tapi naluri sebagai manusia yang pernah hidup dalam himpitan keadaan yang menjepit, aku terdorong niat untuk berbagi.

Wednesday, April 2, 2008

cerita biasa



Jogja barusan bangun tidur saat kucium bibirnya yang basah oleh embun pagi ini. Dan kuda besi itu membawaku kembali ke kota tua yang tak jenak untuk berlamalama kutinggalkan. Kemaren aku masih di Jakarta, mengantar keberangkatan sepasang pejuang yang berangkat mengikuti panggilan umrah, dan hari ini aku telah kembali disini, di kotamu yang indah.

Friday, March 14, 2008

Obituary



Harihari belakangan ini betapa ritual kematian menjadi serupa rutinitas disekitarku. Tanggal 11 maret lalu, seorang kawan mati di seturan setelah menabrak pohon sepulang dari kafe. 13 maret kemarin kawan yang lain juga dipanggil menghadap keharibaan Ilahi setelah berjuang melawan penyakitnya yang tak tertanggulangi. aku mencium bau hangatnya air mata cinta yang bergulir pelan disesela mata dokter tua itu. Bahkan genggamannya yang gemetar seperti menancapkan sesuatu di ceruk bathinku. aku hanya bisa terdiam.

Friday, March 7, 2008

DR Humoris Causa



Terimakasih kepada kesempatan yang telah mengantarku sampai ke Kantin Bu Bambang di sebelah selatan kampus ISI. Hampir setahun lebih aku tak mengunjungi tempat ini.

Monday, February 18, 2008

HRR! Basuki Mawa Bea



Membaca kembali pertunjukan teater dari Studio Teater PPPPTK Seni dan Budaya(d/h:PPPG Kesenian) Yogyakarta yang dipergelarkan di auditoriumnya yang megah di dusun Klidon, Besi, Ngaglik Sleman Yogyakarta (Jalan Kaliurang KM 13,5) malam jum’at tanggal 1 november 2007, pukul 20.00 waktu setempat.

Ngobrolin PARTY di Pink ReTro Yogya



Beberapa saat lewat usai meluncurkan PARTY di Pink ReTro Jl Gedawan Yogya. Dengan ditemani secangkir kopi dan kentang goreng serta sebungkus Marlboro, Catur Stanis menerima kedatangan reporter majalah sastra dan budaya HORAISIN serta terlibat dalam perbincangan hangat saat malam menanti pagi.

Thursday, February 14, 2008

Kronologis Romantis #1



Selasa, 21 Agustus 2007
, sekitar pukul 19. lebih sedikit waktu itu.
Aku sedang duduk menekuri meja kaca, memelototi kertas yang ada didepanku, menggoreskan beberapa kalimat, mencoret sebagian kata serta memungut kembali yang sempat tercecer. Tanpa kusadari dari arah mana, sebuah suara lembut nan merdu menyapu gendang telingaku.

Tuesday, January 22, 2008

You Can if you think "Yakin!"



Membuka-buka halaman awal 2008, aku memulainya dengan semacam optimisme tertentu. ada suasana yang dibangun lebih khusyu dari tahun-tahun sebelumnya. Berawal dari perjalanan ke Solo di jumat siang, 18 januari (yang tak jelas itu) sampai akhirnya harus kembali lagi ke Jogja, keesokan harinya. Belum sempat merenungkan apa yang terjadi pada diriku, aku telah disibukkan untuk berkelana ke wilayah teater.

Mampir ke salah satu teater berbasis kampus di jogja utara sebentar sabtu sore (19 januari), berasyik masyuk dengan beberapa orang disana sembari menjalani 'persembahan buat Dewa Anggur',

Friday, December 28, 2007

Menutup Tahun 2007


Hujan begitu deras dan anginnya tambah kenceng. Aku harus akui terlampau dingin untuk berbasahbasah sendirian, ditepi sebuah warung yang mulai berangkat sepi. Sebentar lagi seperti biasa, pengantar sawi itu akan datang dengan motor tuanya seraya tersenyum dan berkata,"Kok belum tidur mas?" Dan aku menjawab ogahogahan, sekadar basa yang cenderung basi.

Friday, December 21, 2007

Sayonara bagi anda semua



maafkan aku kawankawan...

kalau kehadiranku serupa ancaman bagi kenyamanan hidup kalian. meski sebenarnya aku tak ingin menjadi pecundang, seperti yang diam-diam sering diterakan oleh mereka tentu saja dibelakang telingaku.

Wednesday, December 19, 2007

thank's




terimakasih kuucapkan kepada kawankawan yang hendak menjadikanku sebagai setting/property dalam pertunjukan teaternya. beruntunglah saya yang tak berguna ini menginsyafi keberadaan kecipak riuh disebalik punggung yang cukup menghangatkan telinga.
sekali lagi terimakasih. karena kalian begitu lucu sebagai manusia.

Monday, December 10, 2007

dari Wot Galeh ke Purnabudaya via Karangmalang

Pulang dari Wot Galeh*, tempat para leluhur membentangkan talam dalam abadi tidur. Aku terdampar kembali ke lincak (kursi bambu) di depan Burjo "Putra Jogja". Beberapa kawan terlihat gegas melangkah dalam sebuah kesibukan buat perhelatan teater

Monday, November 26, 2007

Nama Berbeda Wajah Mirip Semua

Berbicara tentang teater mahasiswa di Jogja. Aku disudutkan pada pertanyaan yang hampir menjadi klise (untuk tidak menyebutnya sebagai klasik). Yakni pertanyaan tentang identitas. Beberapa kawan cukup memaknai identitas itu hanya sampai pada pengertian dimilikinya nama. Namun bagiku, identitas utama adalah pada perwajahan dari komunitas yang mengusung teater sebagai kendaraan kreativnya.

Pesta itu Peristiwa itu




Selalu ada yang menarik saat duduk di meja penerima tamu di sebuah pertunjukan. Dolow sewaktu kawan-kawan salah satu teater kampus di jogja ini ngadain Study Pentas yang ngambil cerita (ah sorry ku lupa judulnya), akupun memposisikan diri duduk di sekitar meja penerima tamu. Saat itu kalo ngga salah ingat sekitar tahun 2005 atau 2006 gitu, [sorry dah agak uzur jadi biasa kan lupa]

Saturday, November 24, 2007

Pledoi Sang Benalu

Tentang waktu yang terbuang itu dan harapan yang kehilangan kontrol dirinya. May, aku harus pulang. aku lelah memelihara waktu dalam genggamanku yang membatu. aku ingin...ah, segera kutepiskan sebab untuk ingin pun tentu membutuhkan modal yang tak sedikit. Apa yang bisa dilakukan oleh orang se nista diriku ini.

Friday, November 16, 2007

Ihwal Tontonan Dan Penonton

Pada pagi yang bergegas menjemput siang, Al Stanis yang dimuliakan Tuhan dengan pakaian compangcamping kebesarannya, Nampak menyeruput secangkir kopi pahit dan menghisap dalam-dalam sisa puntung rokok kreteknya semalam.

Monday, November 12, 2007

Jum'at,Sabtu,Minggu

Jum'at pagi yang basah, sisa guyuran hujan semalaman tak menyurutkan langkahku menuju Stasiun tua yang berdiri pucat di sudut kota itu. Stasiun itu masih sepi saat aku menemukan sesobek kertas tak bertanggal bertuliskan,"tak ada kata terlambat bagi kereta yang datang kemudian, lantaran kesempatan untuk menunggu adalah peluang bagi kemungkinan yang tak terduga".

Wednesday, October 31, 2007

Dalam Bayangan Tuhan Bersama Peron

Seorang kawan mengajakku ke Stage Tari Tedjakusuma FBS UNY buat nonton pertunjukan teater dari komunitas Peron, FKIP UNS. Ada tiga alasan utama aku mengharuskan diri hadir ditempat itu, pertama adalah naskah Arifin Chairin Noer yang ini secara pribadi cukup menggedor rasa penasaranku. Yang kedua, Peron adalah teater berbasis kampus, sesuatu yang sedang dan akan kuperjuangkan keberadaannya sampai kapanpun.

Saturday, September 22, 2007

Interview With Catur Stanis

Catur Stanis mencoba menjawab pertanyaan beberapa rekan dalam sebuah perbincangan di salah satu ruang publik di Jogja, suatu malam. Saat itu seperti biasa, Catur Stanis tengah asyik menekuri kesendiriannya dalam balutan aroma kopi yang kental dan tentu saja pahit. Yang juga turut hadir dalam pertemuan tak terduga itu adalah Mas Abimanyu seorang penyair muda yang buku kumpulan puisinya telah terbit, serta mbak Srikandi, penulis beberapa novel yang cukup atraktif.

Srikandi : Kenapa Anda memilih untuk bersikap konfrontatif terhadap lembaga seperti TBY?

Saturday, September 1, 2007

Jelajah Jogja

Ada kabar kudengar dari arah selatan kota Jogja sebuah Parade Teater Realis di salah satu perguruan tinggi seni dikota ini. Kulewatkan waktu bersama mereka dan sempat ngobrol dengan beberapa pelakunya. Ada segurat kegelisahan selebihnya tinggal pengulangan

Friday, August 31, 2007

Monday, August 6, 2007

:Ngobrolin Teater

Anggauta milis yang budiman...sepuluh hari sesudah kuketikkan tulisan ini, milis kita tercinta akan segera memasuki tahun pertamanya berselancar di wilayah cyber. Tepatnya pada 14 Januari 2006. Sebagaimana lazimnya sebuah peringatan hari kelahiran, maka beberapa penggagas, pemrakarsa serta pengelola milis ini, beberapa waktu yang lalu telah bertemu dan duduk satu tikar di markas besar CS HOT (CaturStanis House Of Theatre), dikawasan Condongcatur Yogyakarta.

Tuesday, July 31, 2007

Siapa Bapak Teater?

Dulu pernah dalam sebuah perbincangan angkringan di salah satu sudut kota Jogja suatu malam, saya bersama rekan-rekan mencoba mencarijawab atas pertanyaan nakal. "Kalau Palang Merah punya bapak namanyaHenry Dunant serta Gerakan Pramuka punya Lord Badden Powell. Kira-kira Dunia Teater siapa ya 'bapak'nya?"

Teater di Jogja mencoba menggeliat ditengah himpitan Mall

Pembangunan yang tanpa ampun bagai tak menyisakan ruang gerak bagipertumbuhan kesenian di Jogja, sempat membuat saya nyaris putus asa dan memaksa harus kembali ke Jogja. Namun setelah beberapa saat sempat menyaksikan beberapa pementasan teater dalam rangka study pentas oleh beberapa Teater Berbasis Kampus di Jogja, ada sedikit kelegaan meski tak bisa juga menepiskan beberapa kecemasan

Thursday, July 26, 2007

Menjahit (kembali) Yang (sempat) Robek

Sebetulnya bukan bermaksud kurang ajar kalau aku ikutan bicara melalui media ini, tentang “heboh” sastra FKY XIX 2007. sengaja heboh disini kuberi tanda kutip